Budidaya Kelinci Sistem Kandang Ranch semi Baterai serta Pemanfaatan Limbah Kelinci pada Pertanian di Desa Pontang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
Atok Ainur Ridho, Insan Wijaya, Bejo Suroso, Oktarina Oktarina
Abstract
Ranting Muhammadiyah Pontang adalah salah satu wadah dan pengembangan masyarakat di desa Pontang, Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember yang bergerak khususnya dalam bidang keagamaan. Kegiatan yang diarahkan pada tumbuhnya kewirausahaan bagi para anggota Ranting Muhammadiyah Pontang belum banyak dilakukan. Wilayah desa Pontang sebagai daerah pertanian dan memiliki jumlah masyarakat usia produktif yang banyak memiliki potensi untuk mengembangkan suatu usaha berbasis sumber daya lokal. Kegiatan pengabadian yang dilakukan oleh tim ini bertujuan mengembangkan keterampilan masyarakat Ranting Muhammadiyah Pontang melalui budidaya kelinci sistem kandang ranch semi batrai serta pemanfaatan limbah kelinci pada pertanian. Bentuk kegiatan ini berupa penyuluhan dan pelatihan Budidaya kelinci sistem kandang ranch semi baterai serta pemanfaatan kotoran limbah sebagai penyedia unsur hara tanaman pertanian, serta manajemen pemasaran. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah tentang potensi Masyarakat untuk berwirausaha, potensi limbah kelinci menjadi material yang bernilai ekonomis dan sistem perkandangan yang ideal dan efektif dalam budidaya kelinci. Sementara pelatihan ditekankan pada teknik perkandangan dan budidaya. Setelah kegiatan pelatihan selesai kemudian dilakukan kegiatan pendampingan sampai perserta pelatihan yaitu Ranting Muhammadiyah Pontang mampu menjalankan materi pelatihan. Hasil kegiatan yang diperoleh adalah Ranting Muhammadiyah mendapatkan pengetahuan tentang sistem perkandangan kelinci yang ideal, manajemen pemasaran, manajemen pemeliharaan kelinci yang benar, serta mampu memahami dan memanfaatkan limbah kelinci sebagai asupan nutrisi pada tanaman pertanian serta terbentuknya usaha produk anakan kelinci dan daging kelinci dan kedepan memiliki produk olahan berbasis bahan baku daging kelinci.
Abay,U., (2020), Budidaya Kelinci sebagai Alternatif Sumber Protein Hewani Masyarakat Perkotaan
Farel, D.J., & Raharjo, Y. C. (1994). Potensi ternak kelinci sebagai penghasil daging. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
Fauzi, (2002). Analisis Kelayakan Usaha. Penebar Swadaya. Jakarta. file:///D:/kelinci/9 manfaat Daging Kelinci Bagi Tubuh-Manfaat.co.id.htm file:///D:/kelinci/Manfaat dan Khasiat Daging Kelinci Untuk Kesehatan -Khasiat.htm
Iskandar, T. (2005). Beberapa Penyakit Penting pada Kelinci di Indonesia. Prosiding Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci.
Kementrian pertanian, (2015). Rencana strategis kementrian pertanian tahun 2015-2019
Rahardi dan Rudi. (2004). Agribisnis Peternakan. Cetakan 9. Jakarta: Penebar Swadaya. Sarwono, B. (2009). Kelinci Potong dan Hias. PT Agromedia Pustaka. Cetakan kedua belas Revisi. Jakarta
Sajimin, Y. C., Raharjo, N. D., Purwantari & Lugio. (2005). Produksi tanaman pakan ternak Stylosantethes hamata yang diberi pupuk kelinci. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian .Puasat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
Wikipedia, (2021), Ambulu Jember, https://id.wikipedia.org/wiki/Ambulu,_Jember Winardi. (1996). Pengantar Ekonomi. Buku 1 Edisi VII. Tarsito. Bandung Yunus, A. 2010. Sukses Beternak Kelinci Potong. PB Pustaka Baru Press