PERAN MODAL SOSIAL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PANTI ASUHAN (Studi Kasus di Panti Asuhan Nurul Haq Kelurahan Masigi Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong)
Abstract
Abstrak
Pembangunan setiap wilayah khususnya pemekaran yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, tidak bisa dipandang sebelah sisi. Permasalahan utama adalah tingginya kemiskinan yang mendesak ekonomi keluarga, sehingga berdampak pada perpecahan keluarga, perceraian, dan anak terlantar. Diperlukan suatu lembaga yang bisa membina anak-anak tersebut. Oleh karena itu peneliti ingin mencari peranan modal sosial di Panti Asuhan Nurul Haq, bagaimana peranan modal sosal dipertahankan dan mekanismenya. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan teknik analisis data dan menerapkan metode triangulasi dalam memperoleh keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan, norma, dan jaringan terbangun dari nilai persahabatan antara penggagas dan rekan kerjanya. Sehingga saling bertanggungjawab atas pembagian perannya di bidang peternakan, perkebunan, dakwah, wirausaha dan pertanian. Kondisi tersebut memperkuat hubungan internal kelompok (bonding), akhirnya mereka juga membangun kerjasama dengan beberapa donatur yayasan (bridging), dinas pemerintah (linking) dan terjalin hubungan timbal balik (resiprositas). Kemudian, setelah pergantian kepengurusan terjadi pelemahan kepercayaan (low trust) dan perkembangannya modal sosial dipelihara atas dasar jasa pendiri dan nilai kekerabatan.
Kata kunci: modal sosial, social bonding, social bridging, social linking, dan panti asuhan nurul haq
Abstract
Development of every region, especially pemekaran made by the goverment of parigi moutong regency, can not be regarded as one side. The main problem is the high poverty urging the family economy, thus impacting the family split, diforce and abandonment of childrent. It takes an institution that can foster the child. Therefore, the researcher wanted to find the role of social capital of nurul haq orphanage, how the role of social capital is maintained and its mechanism. The research method used qualitative with data analysis tehnique and applied triangulation method in obtaining data validity. The results showed the trust, norms, and networks awakened from the value of friendship between the initiator and his co workers. So mutually responsible for the division of roles in the field of livestock, plantation, indentures, enterpreneurship and agriculture. These conditions strengthen the internal relations of the group (bonding), eventually they also build cooperation with some donors of the fondation (bridging), goverment agencies (linking), and established reciprocal relationship (reciprocity). Then, after the change of management there is a weakening of trust (low trust) and the defelopment of social capital is maintained on the basis of the services of the founder and the value of kinship.
Keyword: social capital, social bonding, social bridging, social linking, and panti asuhan nurul haq
Full Text:
PDFReferences
Anam, Khoirul. 2013. Identifikasi Modal Sosial dalam Kelompok Tani dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Anggota Kelompok Tani. Universitas Brawijaya. Malang: Universitas Brawijaya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat. (2008); Pemetaan dan Pemanfaatan Modal sosial Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Barat, Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran.
Cahyono, Budhi dan Adhiatma, Ardhian. 2012. Peran Modal Sosial Dalam Peningkatan Kesejahteraan Petani Tembakau di Kabupaten Wonosobo, vol. 1 No. 1: 131 -144
Cox, Eva. 1995. “Background Material and Boyer Lecture. (http://www.leta. edu.au/coxp.htm).
Edstrom, Judith. 2002. Indonesia Kecamatan Development Project: Social Development Project, The World Bank, Paper No. 39.
Field, John. 2008. Social Capital, Roudledge, Canada, USA.
Fukuyama, Francis. 2002. Trust: Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Yogyakarta: Qalam.
Gittel, Ross dan J. Phillip Thompson. 2001. Making Social CapitalWork: Social Capital and Community Economic Development Saegert, dalam Susan, J. Phillip Thompson and Mark R. Warren (eds.) Social Capital and Poor Communities. New York: Russell Sage Foundation.
Hasbullah, J. 2006. Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia). Jakarta: MR-United Press.
Huberman, A. Michael dan B. Milles Mattheuw. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UII Press.
Neng Kamarni. (2012); Analisis Modal Sosial sebagai Salah Satu Upaya Dalam pengentasan Kemiskinan, Studi kasus Rumah tangga Miskin di Kecamatan Koto Tengah Kota Padang, Universitas Taman siswa Padang.
Nurul Fauziah. (2014); Peran Modal Sosial dalam Kesejahteraan Ekonomi Rumah tangga petani, Institut Pertanian Bogor.
Komariah, Djaman Satori dan Aan. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Kriyantono, Rachmat. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lawang, R.M.Z. 2004. Kapital Sosial Dalam Perspektif Sosiologik Suatu Pengantar. Depok: UI Press.
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Moleong, Lexi J. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Onyx, J. 1996. The Measure of Social Capital. paper presented to Australian and New Zealand Third Sector Research Conference on Social Cohesion, Justice and Citizenship (The Role of Voluntary Sector, Victoria University, Wellington).
Ostrom, Elinor. 1996. Crossing the Great Divide: Coproduction, Synergy and Development. World Development, Vol. 24, No. 6 (June): 1073-87.
Pratikno, Dkk. Penyusunan Konsep Perumusan Kebijakan Pelestarian Nilai-nilai Kemasyarakatan (Social capital) untuk Integrasi Sosial. Yogyakarta : FISIPOL UGM, t.thn.
Putnam, R.D. 1999 Is It time to Disinvest in social capital., journal of public Policy, Vol. 19 No. 22: 144.
Putnam, RD. 1995. Bowling Alone: Americas Declining Social Capital. Journal of Democracy, Vol.6, No.1: 65-78.
Putnam, RD. 1993. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. The American Prospect, Vol.13 : 35-42.
Putnam, Robert D. 1993. Making Democracy Work, Civic Tradition in Modern Italy . Princeton : Princeton University Press.
Putnam, Robert. 2002. Democracies in Flux: The Evolution of Social Capital in Contemporary Society. New York, USA: Oxford University Press, Inc.
Robison, Lindon J., Marcelo E. Siles, dan A. Allan Schmid. 2001, 2002. Social Capital and Poverty Reduction: Toward a Mature Paradigm. Department of Agricultural Economics, Michigan State (Revisi dari makalah yang disampaikan dalam konperensi Social Capital and Poverty Reduction in Latin America and the Caribbean, 24-26 September di Santiago, Chile.
Rahmi Ganarsih. (2011); Peranan Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Perempuan Pada Sektor Informal, Studi Kasus Pada Pedagang Warung Nasi di Pasar Depok Lama Pancoran Mas Depok, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Soetomo, 2006. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syahra, Rusydi. 2003. Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 5 No. 1 : 1-22.
DOI: https://doi.org/10.32528/politico.v18i2.1653
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 POLITICO
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats