Peran Pemerintah Untuk Menumbuhkan Potensi Pembangunan Pariwisata Halal Di Indonesia
Abstract
Kontribusi dari sektor pariwisata secara internasional dan nasional memperlihatkan prospek ekonomi yang sangat berdampak positif. Peran pemerintah berupa kebijakan dalam upaya untuk pengembangan dan regulasi pariwisata pada rencana pembangunan perekonomian di Indonesia, yaitu dengan memperlihatkan bahwa pemerintah sudah menyadari akan besarnya dampak dan manfaat yang diberikan oleh sektor pariwisata. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis peran pemerintah untuk membangun khususnya pada pembangunan pariwisata di Indonesia. Peningkatkan pada sektor kepariwisataan juga mampu menggalakkan kegiatan ekonomi antara lain lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, dan penerimaan devisa negara dapat meningkat melalui upaya pengembangan berbagai potensi kepariwisataan Nasional. Pembangunan di bidang kepariwisataan merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan negara. Sektor kepariwisataan akan disejajarkan kedudukanya dengan sektor lain dalam usaha meningkatkan pendapatan negara, maka kepariwisataan dapat disebut salah satu sektor yang berpotensi bagi Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Hamarneh, A. (2011). Islamic tourism: A long term strategy of tourist Industries in the Arab world after 9/11. Centre for Research on the Arab World. Retrieved from http://www.staff.unimainz.de.
Aminul, Islam Md dan Karkkainen, L. (2013). Islamic tourism as a prosperous phenomenon in Lapland. Thesis. Rovaniemi University of Applied Sciences.
Andriani, Dini et al. (2015). Laporan Awal Kajian Pengembangan Wisata
Syari’ah. Jakarta: Kementerian Pariwisata RI.
An-Nabahan, M. Faruq, 2002. Sistem Ekonomi Islam (Pilihan Setelah Kegagalan Sistem Kapitalis dan Sosialis). UII Press, Yogyakarta.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2014. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik Indonesia. Jakarta: BPS.
Battour, M., Ismail, M.N. and Battor, M. (2011), “The impact of destination attributes on Muslim tourist’s choice”, International Journal of Tourism Research, Vol. 13 No. 6, pp. 527-540.
Beik, Irfan Syauqi & Arsyianti, Laily Dwi. 2017. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Brojonegoro, B. (2016). Kepala Bappenas Bambang: Daerah harus kompak bantu pariwisata. Retrieved from http://lifestyle.liputan6.com/read/2672032/kepalabappenas-bambang-daerah-harus-kompak-bantu-pariwisata.
Buhalis, D. (2000). Marketing the competitive destination of the future. Tourism Management, 21(1), 97-152. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/S0261-5177(99)00095-3.
Chadwick, R. A. (1994). Concepts, definitions, and measures used in travel and tourism research. In Travel, tourism, and hospitality research: A handbook for managers and researchers, J. R. B. Ritchie and C. R. Goeldner, eds., 66. New York: John Wiley.
Crescentrating. 2019. Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019. https://www.crescentrating.com/halal-muslim-travel-market-reports.html Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 dwonload 22 mei 2019
Eid, R. and El-Gohary, H. (2015), “Muslim tourist perceived value in the hospitality and tourism industry”, Journal of Travel Research, Vol. 54 No. 6, pp. 774-787
Hassan, A.R. (2007). Islamic tourism revisited. Islamic Tourism, 32(2).
Henderson, J.C. (2010). Sharia-compliant hotel. Tourism and Hospitality Research 10(3), 246-254. DOI: http://dx.doi.org/10.1057/thr.2010.3.
Henderson, J.C. (2011), “Religious tourism and its management: the Hajj in Saudi Arabia”, International Journal of Tourism Research, Vol. 13 No. 6, pp. 541-552.
Huda, Nurul. 2015. Ekonomi Pembangunan Islam. Jakarta: Kencana
Ibo, A. (eds.). (2016). Ini 10 daerah dengan indeks pariwisata tertinggi di Indonesia. Retrieved from http://lifestyle.liputan6.com/read/2671822/ini-10-daerahdengan-indeks-pariwisata-tertinggi-di-indonesia. December 7, 2016
Ibo, A. (eds.). (2016). Ini 5 Destinasi dengan Indeks Daya Saing Wisata Tertinggi. Retreived from http://lifestyle.liputan6.com/read/2673886/ini-5-destinasidengan-indeks-daya-saing-wisata-tertinggi. December 9, 2016.
Isa, SM., Chin, PN., & Mohammad, NU. (2018). “Muslim tourist perceived value: a study on Malaysia Halal tourism”, Journal of Islamic Marketing, Vol. 9 Issue: 2, pp. 402-420. https:// doi.org/10.1108/JIMA-11-2016-0083
Jaelani, Aan. 2017. Halal tourism industry in Indonesia: Potential and prospects. Available at MPRA Paper No. 76237: https://mpra.ub.uni-muenchen.de/76237/
Jafari, J., & Scott, N. (2014). Muslim world and its tourisms. Annals of Tourism Research, Vol. 44 No. 1, 1–19.
Kementerian Pariwisata. (2012). Kemenparekraf promosikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata syariah dunia. Retrieved from http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2042.
Kementerian Pariwisata. 2016. Ranking devisa pariwisata terhadap komoditas ekspor lainnya. Di dalam www.kemenpar.go.id [internet]. [diunduh 29 Januari 2019]. Tersedia pada http://www.kemenpar.go.id/asp/ringkasan.asp?c=117.
Medic dan Middleton (1973). Product formulation in tourism. Tourism and Marketing, 13:173
Mill, R. C., & Morrison, A. M. (1998). The tourism system. Iowa: Kendall. P. 2.
Prayag, G. and Hosany, S. (2014), “When Middle East meets West: understanding the motives and perceptions of young tourists from United Arab Emirates”, Tourism Management, Vol. 40, pp. 35-45.
Teguh F dan Avenzora R. 2013. Ekowisata dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia, Potensi, Pembelajaran, dan Kesuksesan. Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
The Minister of Tourism. (2014). Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari’ah. Jakarta: Kemenpar.
The Minister of Tourism. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta: Kemenpar.
Sadaq, Abdulhasan M. 2006. Development Issues in Islam. Kuala Lumpur: International Islamic University Malaysia.
Samori, Z., Md Salleh, N.Z. dan Khalid, M.M. (2016). Current Trends in Halal Tourism: Cases on Selected Asian Countries. Tourism Management Perspectives, 19: 131–136. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.tmp.2015.12.011.
Singagerda FIS. 2014. Faktor-faktor penentu aliran investasi, dan perdagangan pariwisata serta dampaknya terhadap permintaan dan penawaran pariwisata Indonesia. Disertasi. Bogor: Institusi Pertanian Bogor.
Subadra, I Nengah. 2006. Ekowisata Hutan Mangrove dalam Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan: Studi Kasus di Mangrove Information Center, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. (Tesis) S2 Kajian Pariwisata. Universitas Udayana
Sukirno, Sadono. 2015. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, Dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Kencana.
Wall, G. dan Mathieson, A. (2006), Tourism: Change, Impacts and Opportunities, Pearson Prentice Hall, Essex.
World Travel Market (2007), “The World Travel Market Global Trend Reports 2007”, London.Yahya, Arief. (2016). Alasan Indonesia Layak Jadi Kiblat Pariwisata Halal Dunia. Retrieved from http://lifestyle.liputan6.com/read/2684766/alasan-indonesialayak-jadi-kiblat-pariwisata-halal-dunia. December 13, 2016.
DOI: https://doi.org/10.32528/jmbi.v5i1.2587
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats