Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Tirta Air Panas Gunung Peyek Ciseeng
Abstract
Destinasi wisata Pemandian Air Panas Gunung Peyek adalah salah satu aset wisata alam dan salah satu situs sejarah pada saat Belanda masih tinggal di Indonesia. destinasi ini masih di urus perijinan dari situs menjadi destinasi, tetapi tidak mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ataupun berobat di lokasi ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengembangan destinasi wisata Serta mengetahui pengelolaan masyarakat lokal dengan SWOT. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mixed Methode (Kualitatif & Kuantitatif) secara Deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode analisis EFAS dan IFAS, Diagram Analisis SWOT, Matriks SWOT. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Kuesioner, Wawancara, dan Dokumentasi. Wawancara dalam penelitian ini melibatkan 2 orang informan, dan penyebaran kuesioner dibagikan kepada 30 responden melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukkan posisi destinasi wisata Pemandian Air Panas Gunung Peyek dalam Diagram Analisis SWOT berada di Kuadran I, hal itu dapat digunakan dalam kondisi ini dengan mendukung kebijakan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Mengenai arah kebijakan pengembangan Gunung Peyek lebih mengarah ke Strength – Opportunities (S – O). Sustainable Tourism dan Tourism Life Cycle pada destinasi, masih belum memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan. Saran untuk pengembangan & pengelolaan destinasi berdasar hasil diagram analisis SWOT dan Matriks SWOT, yaitu pengelolaan potensi destinasi dengan keunikan daya tarik wisata secara maksimal, sekaligus melakukan peningkatan dari segi promosi, fasilitas pendukung, layanan tambahan, dan kerja sama dengan investor maupun pihak terkait untuk pendanaan mengenai pengelolaan, dan pengembangan sarana prasarana kedepannya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbas Tashakkori dan Chaerles Teddlie. (2010). Mixed Methodhology: Mengkombinasikan Kualitatif dan Kuantitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, John W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2015 tentang Standar Usaha Pengelolaan Pemandian Air Panas Alami, diakses pada tanggal 3 Mei 2020
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 , Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025, di akases tgl 10 Desember 2021 https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5183/pp-no-50-tahun-2011
Rangkuti, Fredy. (2016). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sari, Nindy Lupita. (2018). Strategi Pengembangan Objek Wisata Goa Putri Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Palembang: Politeknik Negeri Srwijaya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Wineima & Riesa, (2018). Identifikasi Kekuatan Dan Kelemahan Potensi Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai Untuk Dikembangkan Sebagai Destinasi Wisata, Jurnal Polibisnis, Volume 10 No.2 Oktober 2018, Politeknik Negeri Padang.
Yunianti, Veny Harza. (2017). Pengembangan Jakabaring Sport Center sebagai Wisata Olahraga di Palembang Berbasis Analisis SWOT. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
DOI: https://doi.org/10.32528/sw.v4i2.6703
Copyright (c) 2021 Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View My Stats