KOMUNIKASI GURU DALAM PEMBIASAAN BERKATA BAIK UNTUK ANAK USIA DINI PADA TK TAHFIDZ UMMUL QURO BANJARMASIN
Abstract
Children are great imitators of those around them, so teachers as educators have an important role in teaching early childhood to be able to say good things. This research was conducted on teachers in Kindergarten of Tahfidz Ummul Quro at Banjarmasin using descriptive qualitative method. The results obtained are that teachers use three methods of communication in education, namely: Intrapersonal communication, by motivating themselves before learning begins; Interpersonal communication, invites children to say istighfar and give appreciation when children succeed in saying good words; Group communication by reading adzkar first before starting the lesson, inviting children to sing an angel's duty song that includes the need to say good things and songs about the function of the body's limbs, that is a mouth used to say good things.
Anak adalah peniru ulung dari orang sekitarnya, sehingga guru sebagai pendidik memiliki peran penting dalam mengajarkan anak usia dini untuk dapat berkata yang baik. Penelitian ini dilakukan kepada guru TK Tahfidz Ummul Quro Banjarmasin dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil yang didapatkan yaitu guru melakukan tiga jenis komunikasi dalam pendidikan, yakni: Komunikasi intrapersonal, dengan memotivasi diri sebelum pembelajaran dimulai; Komunikasi interpersonal, mengajak anak untuk mengucap istighfar dan memberikan penghargaan ketika anak berhasil mengucapkan kata yang baik; Komunikasi kelompok dengan membaca adzkar terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran, mengajak anak menyanyikan lagu tugas malaikat yang menyelipkan tentang perlunya berkata baik dan lagu tentang fungsi anggota tubuh, yaitu mulut yang digunakan untuk mengucapkan hal baik.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Choi, Y.K., Lee, S,M., & Li,H. 2013. Audio and Visual Distraction and Implict Brand Memory: a Study of Video Game Players. Journal of Advertising. 42 (2-3) Retrieved from http://go.galegroup.com/psi/i.?
Fadlillah, M. (2016, May). Penanaman nilai-nilai karakter pada anak usia dini melalui permainan-permainan edukatif. In Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”. Unmuh Ponorogo.
Inah, E. N. (2013). Peranan komunikasi dalam pendidikan. Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 6(1), 176-188.
Lestari, R. (2012). Nyanyian sebagai metode pendidikan karakter pada anak.
Putri, H. (2018). Penggunaan metode cerita untuk mengembangkan nilai moral anak TK/SD. Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 3(1), 87-95.
Prakasa, Y. (2020). Pembiasaan sikap bersalaman pada anak di PAUD Dharmawanita Kabupaten Lebong. Early Childhood Research and Practice, 1(02), 46-54.
Rahmiana, R. (2019). Komunikasi Intrapersonal dalam Komunikasi Islam. Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 2(1), 77-90.
Rohmah, J. (2018). Pembentukan kepercayaan diri anak melalui pujian. Martabat, 2(1), 117-134.
Umroh, I. L. (2019). Peran orang tua dalam mendidik anak sejak dini secara islami di era milenial 4.0. Ta'lim: Jurnal Studi Pendidikan Islam, 2(2), 208-225.
Wijaya, I. S. (2013). Komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi dalam organisasi. Jurnal Dakwah Tabligh, 14(1), 115-126.
https://www.liputan6.com/health/read/3605507/pahami-4-alasan-anak-kerap-berperilaku-buruk diakses 21/02/2020
DOI: https://doi.org/10.32528/mdk.v5i2.7374
Copyright (c) 2022 MEDIAKOM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.