Implementasi Model Perkaderan Fungsional Untuk Mencegah Bullying Pada Anak Asuh Di Muhammadiyah Children Center Sumbersari-Jember
Dhian Wahana Putra, Dhofir Catur Bashori
Abstract
Perkaderan fungsional merupakan sistem perkaderan yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, kursus atau kajian intensif yang terstruktur namun tidak ditetapkan standar kurikulumnya secara baku untuk mencukupi kebutuhan dan fungsi tertentu. Bentuk perkaderan fungsional dalam pengabdian ini berupa pendidikan motivasi berbasis Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) terutama pada bagian akhlak dalam kehidupan. Nilai akhlak dalam kehidupan dapat menjadi motivasi untuk mencegah dari perilaku bullying terhadap orang lain. Sasaran pengabdian kepada masyarakat yaitu Muhammadiyah Children Center atau Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Anak (LKSA) Muhammadiyah Budi Mulia Sumbersari. Anak asuh LKSA sangat rentan terhadap bullying baik sebagai pelaku maupun korban. Metode pelaksanaan pengabdian terbagi dalam 3 (tiga) materi yaitu manusia sebagai makhluk sosial, kampanye stop bullying, dan PHIWM. Oleh karena itu pengabdian masyarakat dengan model perkaderan fungsional ini sangat relavan dan menjadi solusi atas permasalahan mitra. Tujuan pengabdian ini adalah mencegah perilaku bullying serta menguatkan mental/membesarkan hati bagi korban dengan penguatan ideologi Muhammadiyah melalui perkaderan fungsional.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2010). Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 46. Yogyakarta
PP Muhammadiyah. (2000). Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM): Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 44 di Jakarta. Yogyakarta: Suara Mu-hammadiyah
Tim UPTD PPA. (2022). Laporan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlingdungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kab, Jember