Hubungan kekurangan energi kronis pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir Di wilayah puskesmas wuluhan tahun 2016
Abstract
Ibu hamil kekurangan energi kronis beresiko dua kali melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak kekurangan energi kronis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kekurangan energi kronik pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir di wilayah Puskesmas Wuluhan tahun 2016. Desain penelitian ini adalah korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang kekurangan energi kronis sebanyak 78 responden dan sampel yang diambil 65 responden yang diperoleh dengan pengambilan data studi dokumentasi dan tehnik pengambilan sampel dengan sistem simple random sampling. Hasil uji statistik menggunakan regresi linier sederhana dengan α=0,05 nilai p value 0,001, dan nilai b=132.7821 yang berarti berat badan bayi lahir akan bertambah 132.7821 gram bila lingkar lengan atas bertambah setiap 1 cm, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kekurangan energi kronik pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir di wilayah Puskesmas Wuluhan tahun 2016. Rekomendasi penelitian ini ditujukan pada ibu hamil, keluarga, dan masyarakat supaya dapat meningkatkan status gizi ibu hamil agar tidak terjadi kekurangan energi kronis yang dapat menimbulkan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir.
Kata kunci: Ibu hamil, Kekurangan Energi Kronis, Berat Badan Lahir Rendah
Full Text:
PDFReferences
Ausa, E.S., Jafar, N.,Indriasari, R. (2013). Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian KEK pada ibu hamil di Kabupaten Goa http://repository.unhas.ac.id. Diakses tanggal 7 Agustus 2017.
Djamaliah. (2008). Faktor-Faktor yang Beruhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil. www. journal.unhas.ac.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2017 Jam 17.00 wib.
Kemenkes. (2013). Profil Indonesia Tahun 2013. www.depkes.go.id. Diakses tanggal 05 Agustus 2017 Jam 19.00.wib.
Kusparlina E.,P. (2016) Hubungan antara umur dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas Dengan Jenis BBLR. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forkes Vol.VII Nomor 1, Januari 2016. http://forikes-ejournal.com. Diakses tanggal 06 Agustus 2017 Jam 21.00.wib.
Nazifah, U., & Yovsyah. (2013). Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat tahun 2011-2012. Universitas Indonesia : FKM .
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses Tanggal 01 September 2017.
Syarifudin.A.(2011). Kurang Energi Kronis (KEK) Ibu Hamil sebagai Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah ( BBLR) di Kabupaten Bantul.Universitas Gajah Mada.http://etd.repository.ug m.ac.id. Diakses tanggal 25 Agustus 2017.
Trihardiani, I. (2011). Faktor Resiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang : Skripsi Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Available at : http://eprints.undip.ac.id.. Diakses tanggal 04 September 2017.
Tjekyan S. (2010). Faktor Resiko dan Progonosi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR)
Yuliastuti E. (2014) Faktor- faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin tahun 2013. An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76.https://ojs.uniska-bjm.ac.id. Diakses Tanggal 29 September 2017.
DOI: https://doi.org/10.32528/the.v9i1.1266
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats