Studi Redesain Struktur Atas Dengan Dilatasi Dan Tanpa Dilatasi Terhadap Denah Gedung Tidak Beraturan Bentuk U (Studi Kasus : Gedung Asrama SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Genteng, Banyuwangi)
Abstract
Dilatasi merupakan pemisah bangunan yang memiliki bentuk tidak beraturan menjadi bagian-bagian bangunan yang dapat berdiri sendiri, sehingga beban-beban yang diterima oleh struktur tidak menimbulkan kondisi kritis pada struktur bangunan tersebut. Gedung Asrama SMAN 2 Taruna Bhayangkara Genteng, merupakan bangunan tidak beraturan bentuk U menggunakan dilatasi dua kolom dengan jarak 5 cm. Berdiri di atas tanah dengan kelas situs tanah keras, dimungkinkan akan terjadi benturan antar kolom yang berdampingan apabila jarak dilatasi tersebut tidak tepat ketika terjadi gempa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian akan dilakukan dengan meredesain struktur gedung menjadi pemodelan struktur tanpa dilatasi. Data yang digunakan berupa data sekunder berupa data mutu bahan dan dimensi pada perencanaan proyek gedung tersebut. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan program bantu SAP2000 Ver.19 kemudian dilakukan analisis. Hasil analisis berupa angka ratio kapasitas (PMM Ratio). Dilakukan perbandingan antara nilai ratio kapasitas antara pemodelan tanpa dilatasi terhadap pemodelan dengan dilatasi. Didapat prosentase deviasi angka ratio paling tinggi, ditarik kesimpulan untuk pemodelan struktur gedung mana yang lebih aman dengan syarat nilai ratio (R<1).
Kata Kunci : Gedung SMAN 2 Taruna Bhayangkara Genteng, Dilatasi, Ratio Kapasitas
Full Text:
PDFReferences
Badan Standarisasi Nasional. 2019. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847:2019. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2019. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726:2019. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2020. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1727:2020. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (PPPURG 1987). Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Dipohusodo, Istimawan. 1993. Struktur Beton Bertulang. Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Matondang, Zulkifli dan Rachmat Mulyana. 2012, Konstruksi Bangunan Gedung. Unimed Press, Medan.
Mughnie, Hidayat. 2014. Analisis Bangunan Asimetris Terhadap Tinjauan Dilatasi Akibat Gaya Horizontal, Tugas Akhir Teknik Sipil. Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta.
Muntafi, Yunalia dan Muhammad Rizky Hardio Putra. 2017. Analisis Gaya Dalam dan Simpangan Antar Lantai Gedung Asimetris Tahan Gempa Dengan Variasi Dilatasi, Tugas Akhir Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Nawy, Edward G. 1998. Beton Bertulang. PT Refika Aditama, Bandung.
Poerbo, Hartono. 2000. Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi. Djambatan, Jakarta.
Priyono, Pujo. 2021. Desain dan Analisis Struktur Beton Bertulang I. CV. Revka Prima Media, Surabaya.
Priyono, Pujo. 2019. Struktur Beton Tahan Gempa. Diktat Kuliah Edisi ke-2, Jember.
Sunaryati, Jati dan Suci Lestari. 2019. Analisis Jarak Dilatasi bangunan Berlayout L dan Perhitungan Penulangan Elemen Balok dan Kolom Di Sekitar Dilatasi, Tugas Akhir Teknik Sipil. Universitas Andalas, Padang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.