SPIRITUALITAS PEREMPUAN DALAM PENJARA
Abstract
paling pincang, disalahpahami, dan tak terlihat. Khususnya terkait perempuan
dalam penjara. Oleh karenanya tatanan hukum penting ditata ulang untuk
menemukan kebutuhan dasar perempuan dalam penjara, yang pada dasarnya
cukup berbeda dengan kebutuhan dasar laki-laki.
Penelitian ini bertujuan menggambarkan sebuah kasus terkait spiritualitas
perempuan di penjara. Metode pengumpulan mempergunakan wawancara semi
terstruktur, observasi, dokumen kasus, dan catatan lapangan. Subjek penelitian
adalah perempuan, menikah dengan dua orang anak, dan tengah menjalani vonis
penggelapan selama 7 bulan penjara. Studi kasus ini digambarkan dengan
menggunakan kerangkan teori perkembangan psikologis perempuan (Theorys of
Women Psychological Development).
Nilai-nilai spiritualitas pada subjek dapat digambarkan dalam munculnya
kesadaran bahwa hukuman merupakan pelajaran dari Allah SWT. Pelajaran
mendasar yang dirasakan adalah pentingnya tanggungjawab dan kejujuran. Subjek
mulai mengembangkan hubungan yang lebih terbuka dan kepekaan yang
mutualistik dengan suaminya. Hal ini dapat menjadi landasan bagi psychological
well-being subjek kedepan.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Azriadi. (2011). Pelaksanaan pembinaan narapidana residivis berdasarkan
prinsip pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Biaro.
Artikel Ilmiah. Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum. Universitas
Andalas Padang.
Bede, A.C. (2014). Access to basic needs as correlate of desire to participate in rehabilitation programmes among inmates of Nigerian Prison.
European Journal of Humanities and Social Sciences Vol. 33, No.1,
© Journals Bank.com (2014). ISSN 2220-9425 1795
Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik,dan ilmu sosial lainnya, Edisi Pertama. Jakarta: Balai Pustaka
Covington, S. S. (1998). Women in prison: Approaches in the treatment of our most invisible population. Women and Therapy Journal. (Haworth
Press, Vol. 21, No. 1, 1998, pp.141-155)
Creswell, J.W. (1988). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five tradition. London: Sage Publications.
Goldberg, R.E. (2013). Guide to leading spiritualiyy support groups in behavioral health care settings. 1ST Edition – October 9, Fulfilled by Drexel
University under CMS contract HHSM-500-2010-00054C
Hadi, S. (2004). Metodologi research Jilid. 3. Yogyakarta: PT. Remaja
Rosdakarya post-prison adjustment. National Policy Conference. From Prison to Home: The Effect of Incarceration and Reentry on Children, Families and Communities. January 30–31, 2002. U.S. Department of Health and Human Services The Urban Institute.Moloeng, L.J. (2007). Metodologi penelitia
Haney, C. (2002). The psychological impact of incarceration: Implications for n kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku
manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi UI
Pujosuwarno, S. (1992). Petunjuk praktis pelaksanaan konseling. Yogyakarta:Menara Mas Offset
Shohib, M. (2009). Taubat sebagai metode dasar psikoterapi Islam. Universitas Muhammadiyah Malang. Disampaikan dalam Kegiatan Temu Ilmiah Psikologi Islami. Bandung
Tebba, S. (2008). Meraih dan bahagia dengan istighfar. Banten: Penerbit Pustaka Irvan.
DOI: https://doi.org/10.32528/ins.v11i2.315
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 INSIGHT
View My Stats