USULAN PENYEDERHANAAN DESAIN TULANGAN DAN ANALISIS KOLOM BETON BERTULANG PADA PENAMPANG KONDISI KEGAGALAN TARIK DISAAT TULANGAN TEKAN TELAH LELEH SESUAI SNI 2847:2013
Abstract
Semenjak terbitnya SNI 2847:2013, syarat batasan tulangan maksimum sudah bukan suatu hal yang konstan lagi, melainkan tergantung pada jenis mutu baja tulangan yang digunakan dalam desain , karena nilai regangan baja tulangan tarik pada kondisi kuat lentur nominal harus lebih besar atau sama dengan 0,005.
Di SNI 2847:2013 ,nilai faktor reduksi ditentukan berdasarkan nilai regangan tarik pada serat terluar yang terjadi ,(Net Tensiile Strain,NTS). Yang bisa dijelaskan bahwa nilai dibedakan atas saat penampang terkendali tekan, terkendali tarik dan daerah transisi. Bila maka penampang dikatakan terkendali tekan dan nilai , saat maka penampang dalam keadaan transisi dan nilai Ø=0,65+(εt- ), serta saat penampang dikatakan terkendali tarik maka nilai dengan 0,005.
Penampang kegagalan tarik memiliki tingkat daktilitas yang baik ,untuk penampang kolom terjadi saat nilai eksentrisitas gaya aksial tekan, e, lebih besar dari nilai eksentrisitas gaya aksial tekan kondisi setimbang,eb. Langkah analisisnya yang rasional adalah melakukan cara coba-coba dan menyesuaikan, yang merupakan tahapan yang melelahkan.
Tujuan studi ini, adalah memandu desain luas tulangan lentur dan aksial tekan yang berada pada kategori kegagalan tarik saat tulangan tekan telah leleh sesuai yang disyaratkan oleh SNI 2847:2013 dengan langkah yang sederhana, penulangan dua sisi.
Metode studi ini pada dasarnya mengolah kembali rumus-rumus dasar teori kekuatan penampang kolom beton bertulang yang telah diturunkan oleh beberapa penulis sebelumnya serta SNI 2847:2013 agar mendapatkan sebuah perumusan lain yang dapat digunakan secara umum dengan tujuan bisa dibuat grafik yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah dan menyederhanakan desain luas tulangan lenturnya.Studi telah menghasilkan suatu perumusan umum dan grafik yang bisa digunakan untuk segala jenis mutu baja dan mutu beton yang lebih kecil atau sama dengan 28 MPa.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Nasution,A. (2009). “Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang”. ITB. Bandung.
Nawy,E.G.(1985). “Reinforced Concrete-A Fundamental Approach”.Prentice-Hall,Inc, New Jersey.
Park,R. and T. Paulay (1975). “Reinforced Concrete Structures”.John Wiley &Sons, New York.
Priyono,P.(2000). “Studi Penyederhanaan Desain Tulangan Lentur Elemen Kolom Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03”. Universitas Muhammadiyah Jember.
Priyono,P.(2018). “Usulan Metode Penyederhanaan Desain Tulangan Lentur Elemen Balok Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847:2013”. Universitas Muhammadiyah Jember.
Priyono,P.(2019). “Buku Ajar Struktur Beton Bertulang I (Berdasarkan SNI 2847:2013). Pustaka Abadi, Jember
Setiawan,A.(2016). “Perancangan Struktur Beton Bertulang (Berdasarkan SNI 2847-2013)”. Erlangga, Jakarta.
“Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013)”. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Wang,C.K, C.G.Salmon,J.A. Pincheira (2007). “Reinforced Concrete Design”,7th ed. John Wiley &Sons, New York.
DOI: https://doi.org/10.32528/hgn.v5i2.3934
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jember
Alamat: Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia 68124
Phone & Fax: (0331)336728 | 337957
Email: hexagon@unmuhjember.ac.id